Mengenal Dosis dan Rumus Perhitungan Dosis


Tahukah kamu, salah satu uniknya minum obat adalah dengan menghitung dosisnya. Beda Ketika kamu minum air putih dalam sehari ataupun minuman segar. ^_^

Perhitungan dosis ini penting lho, dengan berpatokan kepada dosis dewasa maka kamu akan bisa menghitung berapa dosis yang diminum dalam sekali minum ataupun dalam sehari. Namun harus wajib pakai rumus y?

Sebelum menghitung dosis obat , yuk mengenal point-point yang harus dipahami tentang:

Definisi Dosis

Pembagian Dosis

Faktor Yang Mempengaruhi dosis Obat

Kategori Perhitungan Dosis

Rumus Perhitungan Dosis 

Oke,,let's check it out!!

Definisi Dosis

Dosis atau jumlah takaran obat adalah banyaknya suatu obat yang dapat dipergunakan atau diberikan kepada seorang penderita, baik untuk obat dalam ataupun obat luar. Kecuali dinyatakan lain, dosis adalah dosis maksimum dewasa untuk pemakaian melalui mulut, injeksi subkutan, dan rektal. Selain itu dikenal juga dengan istilah dosis lazim. Dalam Farmakope Indonesia edisi III tercantum dosis lazim untuk dewasa dan bayi atau anak yang merupakan takaran petunjuk yang tidak mengikat. (Syamsuni, 2005:51).

Dosis obat merupakan sejumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat (gram, melli gram, mikro gram) atau satuan isi ( melli liter (ml) liter, (L) atau unit - unit lainnya (IU)


Pembagian Dosis

    Berdasarkan  jenis

Dosis Maksimum (DM)

berlaku untuk pemakaian satu kali dan satu hari. Penyerahan obat yang dosisnya melebihi dosis maksimum dapat dilakukan dengan cara menambahkan tanda seru dan paraf dokter penulis resep, memberikan garis bawah nama obat tersebut, dan menuliskan banyaknya obat dengan huruf secara lengkap. (Syamsuni, 2005:54).  

 Dosis lazim (Dosis Terapi)

Digunakan sebagai pedoman umum. contohnya, obat CTM (4mg/tablet) disebutkan pada literatur dosis lazimnya 6-16 mg/hari bila seseorang minum 3x sehari 2 tablet, berarti dosis maksimumnya belum dilampaui. Tetapi, ini dianggap tidak lazim karena hanya dengan 3x sehari 1 tablet sudah dapat mencapai efek terapi yang optimal. (Syamsuni 2005:54).

Berdasarkan takaran dosis

Dosis terapi adalah dosis (takaran) yang diberikan dalam keadaan biasa dan dapat menyembuhkan si sakit.

Dosis maksimum adalah dosis (takaran) yang terbesar yang dapat diberikan kepada orang dewasa untuk pemakaian sekali dan sehari tanpa membahayakan.

Dosis toksis adalah takaran pemberian obat yang dapat menyebabkan keracunan, tetapi tidak menyebabkan kematian.

Dosis sinergis, bila dalam suatu resep terdapat dua atau lebih bahan obat yang berDM dan menpunyai efek yang sama maka dihitung DM gabungann yang tidak boleh lebih dari satu.

L.D.50 (Letal Dosis 50) adalah dosis (takaran) yang bisa menyebabkan kematian pada 50% hewan percobaan.

L.D.100 (Letal Dosis 100) adalah dosis (takaran) yang bisa menyebabkan kematian pada 100 % hewan percobaan

Faktor yang Mempengaruhi Dosis (Syamsuni, 2005:54)

Faktor penderita

Contoh :  berat badan, umur, jenis kelamin, luas permukaan tubuh, toleransi, habituasi, adiksi, dan sensitivitas sera kondisi pasien.

Faktor penyakit 

Contoh :  sifat dan jenis penyakit serta kasus penyakit.

Faktor obat

Yaitu  sifat kimia dan fisika obat, sifat farmakokinetik (ADME), dan jenis obat.


Kategori Perhitungan Dosis


Pediatri

Dalam bidang pediatri, banyak ditemukan kesulitan-kesulitan dalam menentukan dosis obat pada anak, terutama yang baru lahir, anak prematur, dan juga yang masih bayi. Hal ini disebakan karena  organ-organ pada penderita ini masih belum berfungsi secara sempurna, terutama hati (hepar,  ginjal dan susunan saraf pusat. Termasuk  distribusi cairan tubuh yang dengan orang dewasa, oleh karena cairan tubuh pada anak secara persentase berat badan juga lebih besar.

Dosis Dewasa

Daftar dosis maksimal menurut FI digunakan untuk orang dewasa berumur 20 – 60 tahun dengan berat badan 58 – 60 kg.

Geriatri

Lanjut usia (lansia) pasti mengalami perubahan fisiologis dan biologis seperti penurunan fungsi organ tubuh dan penurunan kecepatan metabolisme, serta berkurangnya hormon maunpun perubahan keadaan enzim-enzim didalam tubuh,

Untuk lansia atau  orang yang sudah berusia lanjut dimana pertumbuhan fisiknya sudah mulai menurun, fungsi organ tubuh pun menurun. maka dari itu maka pem]erian dosis mengalami penyean biasanya lebih kecil dari pada dosis dewasa. 

Penyesuaian dosis ini sangat diperlukan agar pengobatan efektif, efisien dan tidak menimbulkan efek negatif yang membahayakan pasien lanjut usia.

Dibawah ini merupakan perbandingan dosis obat orang dewasa berdasarkan umur.





Umur (Tahun) Dosis

60-70 4/5 dosis dewasa


70-80 3/4 dosis dewasa

80-90 2/3 dosis dewasa


>90 1/2 dosis dewasa


           


Contohnya :

misal Dosis dewasa parasetamol 500 mg untuk sekali pakai,

berapa dosis untuk lansian berumur 85 tahun.

                     maka jawabnya : 2/3 x 500 mg = 333 mg untuk sekali minum lansia umur 85 tahun 


Rumus Perhitungan Dosis

Untuk perhitungan dosis kali ini akan dibahas perhitungan dosis bayi hingga anak umur 20 tahun ke bawah. Yaitu dihitung berdasarkan:

Berdasarkan Umur

Berdasarkan Berat Badan

Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh


Berdasarkan Umur

Perhitungan dosis menggunakan umur adalah perhitungan lebih mudah digunakan. Terbagi menjadi beberapa bagian :


Rumus Fried (Bayi < 1 tahun)



                Dosis anak  =     m/150 xDD

n  = Umur dalam bulan



Rumus Young  ( umur 1 – 8 tahun)

                Dosis anak  =     n/(n+12) xDD


n = umur dalam tahun


Rumus Dilling ( umur 8 -12 tahun)

               Dosis anak  =     n/20 xDD

n = umur dalam tahun


Berdasarkan Berat Badan


Rumus CLARK (Amerika) 


(BB Anak (kg))/150 xDD

atau

(BB Anak (Pound))/68 xDD


1 pound (pon)  = 0,453592 kg


Rumus Thermich ( Jerman ) 


(BB Anak (kg))/70 xDD

Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh

    Perhitungan berdasarkan BSA atau luas permukaan tubuh adalah paling akurat dibandingkan umur dan berat badan.


 


Lebih baru Lebih lama